MAKALAH
(Humanistik) Carl Rogers
Dosen
Pengampu : St. Syawaliyah Gismin, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Kelompok 2
setia wardana onding
wahyuni yunus
evi reskiani
yunita febriani
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
BOSOWA
MAKASSAR
2015
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, bimbingan, petunjuk dan
penyertaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
KEPRIBADIAN” dengan baik.
Kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak – pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini baik
itu teman-teman, dosen dan semua yang telah membantu yang kami tidak bisa sebut
satu persatu.
Besar harapan kami bahwa makalah ini
dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.Kami menyadari
bahwa makalah yang kami susun ini belumlah sempurna untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah
selanjutnya.Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.
makassar,
8 oktober 2015
BIOGRAFI
CARL ROGERS lahir dari pasangan
Walter dan Julia Cushing Rogers di tanggal 8 januari 1902 di Oak Park (wilayah
pinggiran Chicago), anak keempat dari enam bersaudara. Ayahnya seorang insinyur
sipil dan kontraktor yang sukses, tidak ada persoalan ekonimi di kehidupan awal
Rogers.
Ketika
berusia 12 tahun, Rogers dan keluarganya pindah ke sebuah pertanian sekitar 30
mil dari Chicago. Di tahun 1919, Rogers mendaftar ke Universitas Wiscounsin dan
msangat aktif dalam pelayanan gereja pada tahun-tahun awalnya di universitas.
Di tahun 1922 Rogers menjadi satu dari 10 mahasiswa yang terpilih untuk
menghadiri konferensi Perkumpulan Mahasiswa Kristen sedunia di Peking, China.
Saat
menjalani pendidikan doktornya, Rogers menerima tawaran sebagai psikologi di
Departemen Penelitian anak milik socienty for the prevention of cruelty to
children di Rochester, New york, tempatnya bekerja sebagai internis.
Di
tahun 1944, sebagai bagian dari wamil Perang Dunia II, Rogers meninggalkan Ohio
menuju New York sebagai Direktur Layanan Konseling bagi USO (United Service
Organization).
1.
Struktur
Kepribadian
Walaupun
Rogers nampaknya tidak mementingkan konstruk-konstruk struktuaral, dan lebih
senang menaruh perhatian pada perubahan dan perkembangan kepribadian, namun ada dua
konstruk yang sangat penting dalam teorinya dan bahkan dapat dianggap sebagai
tempat berpijak bagi seluruh teorinya. Kedua konstuk tersebut adalah organisme
dan diri ( self ).
Organisme Secara psikologis, organisme adalah lokus atau tempat
dari seluruh pengalaman. Pengalaman meliputi segala sesuatu yang secara
potensial terdapat dalam kesadaran organisme pada setiap saat. Keseluruhan
pengalaman ini merupakan medan fenomenal. Medan fenomenal adalah “ frame of
reference “ dari individu yang hanya dapat diketahui oleh orang lain kecuali
melalui inferensi empatis dan selanjutnya tidak pernah dapat diketahui dengan
sempurna” ( Rogers, 1959 ). Bagaimana individu bertingkah laku tergantung pada
medan fenomenal itu ( kenyataan subjektif ) dan bukan pada keadaan-keadaan
perangsangnya ( kenyataan luar ).
Harus dicatat bahwa medan
fenomenal tidak identik dengan medan kesadaran. “ kesadaran adalah perlambangan
dari sebagian pengalaman kita ( Rogers, 1959 ). Dengan demikian, medan
fenomenal terdiri dari pengalaman sadar ( dilambangankan ) dan pengalaman tak
sadar ( tidak dilambangakan ). Akan tetapi, organisme dapat membedakan kedua
jenis pengalaman tersebut dan bereaksi terhadap pengalaman yang tidak
dilambangkan. Mengikuti McCleary dan Lazarus ( 1949 ), Rogers menyebut
peristiwa itu sebsepsi.
Diri
( Self ) Sebagian dari medan fenomenal lama kelamaan menjadi terpisah. Ini
adalah diri. Diri atau konsep-diri merupakan :
Gestalt konseptual yang terorganisasi dan konsisten yang terdiri
dari persepsi-persepsi tentang sifat-sifat dari ‘ diri subjek ‘ atau ‘ diri
objek ‘ dan persepsi-persepsi tentang hubungan-hubungan antara ‘ diri subjek ‘
atau ‘ diri objek ‘ dengan orang-orang lain dan dengan berbagai aspek kehidupan
beseta nilai-nilai yang melekat pada persepsi-persepsi ini. Gastalt lah yang
ada dalam kesadaran meskipun tidah harus disadari. Gastalt tersebut bersifat
luntur dan berubah-ubah,suatu proses,tetapi pada setiap saat merupakan suatu
entitas spesifik.
2.
Dinamika
Kepribadian
Organisme mempunyai suatu kecenderungan dan kerinduan dasar yakni
mengantualisasikan, mempertahankan , dan mengembangkan organisme yang mengalami
kecenderungan untuk mengaktualisasi ini bersifat selektif, menaruh perhatian
hanya pada aspek-aspek lingkungan yang memungkinkan orang yang bergerak secara
konstruktif ke arah pemenuhan dan kebulatan. Di suatu pihak terdapat satu
kekuatan yang memotivasikan , yakni dorongan untuk mengaktualisasikan diri,
dilain pihak hanya ada satu tujuan hidup, yakni menjadi pribadi yang
teraktualisasi- dirinya atau pribadi yang utuh.
Rogers menambahkan suatu ciri baru ada pada konsep pertumbuhan
ketika ia mengamati nahwa tendensi gerak maju hanya dapat beroperasi bila
pilihan-pilihan dipersepsikan dengan jelas dan dilambangkan dengan baik.
Seseorang tidak dapat mengaktualisasikan dirinya kalau ia tidak dapat
membedakan antara cara-cara tingkah laku progresif dan regresif. Tidak ada
suara hati dari dalam yang akan memberitahu seseorang manakah jalan kemajuan
itu, tidak ada keharusan organismik yang akan mendorongnya maju. Orang harus
mengetahui sebelum mereka mendorongnya maju. Orang harus mengetahui sebelum
mereka dapat memilih, tetapi bila mereka benar-benar mengetahui maka mereka
selalu memilih untuk bertumbuh dan bukan untuk mundur.
Rogers tetap setia pada pendirian fenomenologisnya dengan selalu
menggunakan frase ‘ sebagaimana dialami ‘ dan sebagai mana dipersepsikan ‘.
Akan tetapi dalam membicarakan proposisi ini, Rogers mengakui bahwa
kebutuhan-kebutuhan dapat menimbulkan tingkah laku yang dapat meskipun
kebutuhan-kebutuhan itu dialami secara sadar. Sesunguhnya Rogers telah
mengurangi peranan kesadaran atau kesadaran diri bagi berfungsinya individu
secara sehat. Ia menulis “ dalam pribadi yang berfugsi dengan baik , kesadaran
cenderung menjadi sesuatu yang refleksif, bukan suatu lampu sorot tajam dari
perhatian yang terpusat. Mungkin lebih tepat kalau dikatakan hanya dalam
pribadi yang demikian, kesadaran hanyalah merupakan refleksi tentang sesuatu
dari aliran organisme pada saat itu. Hanya ketika fungsi terganggu maka timbul
lah kesadaran diri dengan jelas.
3.
Perkembangan
Kepribadian
Rogers tidak memberikan jadwal waktu tahap-tahap penting yang
dilalui orang dari masa bayi hingga masa dewasa. Sebaliknya ia memutuskan
perhatian pada cara-cara bagaimana penilaian pada orang-orang terhadap
individu, khususnya selama masa kanak-kanak, cenderung memisahkan
pengalaman-pengalaman organisme dan pengalaman-pengalaman diri,
Apabila
individu hanya mengalami penghargaan positif tanpa syarat, maka tidak akan ada
syarat-syarat penghargaan, harga diri akan menjadi tanpa syarat,
kebutuhan-kebutuhan akan pengorganismik dan individu akan terus berpenyesuaian
baik secara psikologis dan akan berfungsi sepenuhnya.selanjutnya, sedikit demi
sedikit sepanjang masa kanak-kanak, konsep diri menjadi semakin demi sedikit
sepanjang masa kanak-kanak , konsep diri menjadi semakin menyimpang justru
disebabkan karena penilaian orang-orang lain. Akibatnya, suatu pengalaman
organismik yang tidak selaras dengan konsep diri yang tak wajar ini akan
dirasakan sebagai suatu ancaman dan menimbulkan kecemasan.
Rogers menunjukkan bahwa orang-orang kerapkali mempertahankan dan
mengembangkan dengan gigih gambaran diri yang sama sekali berbeda dengan
kenyataan. Orang yang merasa nahwa dirinya tidak berharga akan mengeluarkan
dari kesadaran evidesi yang bertentangan dengan gambaran ini atau akan
menginterpretasikan kembali evidensi tersebut untuk membuatnya selaras dengan
perasaan tidak berharganya.
Keretakan antara diri dan organisme tidak hanya menimbulkan sikap
defensif dan distorsi, tetapi juga mempengaruhi hubungan-hubungan seseorang
dengan orang-orang lain. Orang-orang yang defensif cenderung merasa bermusuhan
terhadap orang-orang lain karena menurut pandangan mereka tingkah laku
orang-orang lain karena menurut pandangan mereka tingkah laku orang-orang lain
tersebut mencerminkan perasaan-perasaan mereka yang disangkal.
Bagaimana keretakan antara diri dan
organisme, serta antara aku dan orang-orang lain dapat disembuhkan ? Rogers
mengemukakan tiga delil berikut :
Dalam kondisi-kondisi tertentu, terutama
pada saat ancaman terhadap struktur diri sama sekali tidak ada, pengalaman-pengalaman
yang tidak konsisten dengan struktur diri itu mungkin diamati , dan diperiksa ,
dan struktur dirinya disesuaikan untuk mengasimilasikan dan memasukkan
pengalaman tersebut.
Apabila individu mempersepsikan dan
menerima segala pengalaman sensorik dan viskeralnya ke dalam satu sistem yang
konsisten dan terintegrasi, maka ia pasti lebih memahami orang-orang lain dan
lebih menerima orang-orang lain sebagai individu yang berbeda. Apabila seseorang
merasa terancam oleh impuls-impuls seksual , maka ia cenderung mengkritik
orang-orang lain yang pada penglihatannya bertingkah laku dalam cara-cara
seksual.
Sehubungan dengan
ini Rogers mengemukakan pertanyaan, apakah proses penilain yang terus-menerus
terhadap pengalaman-pengalaman seseorang menurut patokan-patokan yang sama
sekali pribadi sifatnya, tidak akan menimbulkan anarki sosial ? menurut
keyakinan Rogers tidak. Semua orang “ pada dasarnya memiliki kebutuhan yang
sama, termasuk kebutuhan supaya diterima oleh orang-orang lain. Maka dari itu,
nilai-nilai mereka akan memiliki banyak kesamaan .
Mengakhiri uraian tentang ciri-ciri pokok teoro Rogers ini, pembaca
mungkin heran mengapa teori tersebut dinamakan “ person centered “ atau “
berpusat pada pribadi “, dan bukan ‘ organismic centered ‘ atau berpusat pada
organisme “ jawabanya sangat sederhana . Dalam individu yang berfungsi
sepenuhnya, sang pribadi adalah juga si organisme. Dengan kata lain, sama
sekali tidak ada perbedaan antara kedua istilah tersebut. Istilah pribadi lebih
disukai karena istilah itu lebih bermakna psikologis. Pribadi adalah organisme
yang mengalami. Pribadi dan diri adalah juga sama apabila diri benar-benar
kongruen dengan organisme. Semuanya ini dapat disimpulkan organisme sebagai
suatu sistem yang hidup, bertumbuh dan bersifat holistik merupakan realitas
psikologi dasar. Setiap bentuk penyimpangan dari realitas dasar ini akan
mengancam integritas pribadi yang bersangkutan.
4.
Pandangan masing2 teori tentang
kepribadian yang sehat
Humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan
besar psikologi dalam tahun 1950-an. Aliran humanistik merupakan konstribusi
dari psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl
Rogers.
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat,
individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya
sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada
masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang
baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan
diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh
pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan
keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati
nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi
kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan
nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik,
manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa
lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus
berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial
menghambat.
Gambaran ahli psikologi humanistik tentang kodrat
manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas
manusia untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi dirinya,
untuk menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada. Aliran Humanistik juga
memfokuskan diri pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan
rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi maksimal.
Manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai
kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan makalah
di atas antara lain sebagai berikut :
1. Ide pokok dari teori – teori
Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti
diri, menentukan hidup, dan menangani masalah – masalah psikisnya asalkan
konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk
aktualisasi diri.
2. Pembelajaran berdasarkan teori
humanistik ini cocok diterapkan untuk
materi- materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani,
perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
3. Kelemahan atau kekurangan pandangan Rogers terletak pada perhatiannya yang
semata- mata melihat kehidupan diri sendiri dan bukan pada bantuan untuk
pertumbuhan serta perkembangan orang lain, gagasan bahwa seseorang harus dapat memberikan respons secara realistis
terhadap dunia sekitarnya masih sangat sulit diterima, dan Rogers
juga mengabaikan aspek- aspek sadar
dalam tingkah laku manusia
4. Perbedaan
teori Rogers dan teori Maslow adalah menurut Rogers bagi seseorang untuk "tumbuh", mereka memerlukan suatu lingkungan
yang menyediakan mereka dengan genuinness (keterbukaan dan self-disclosure),
penerimaan (yang dilihat dengan hal positif tanpa syarat), dan empati
(didengarkan dan dipahami). Perbedaan yang lain adalah penekanan bahwa Maslow memberikan ke puncak pengalaman.
Daftar pustaka
Why Play Baccarat for Money: A Guide to the Top Ways to Win
BalasHapusPlay 온카지노 Baccarat is a game of 제왕카지노 strategy. There are many ways to 바카라 사이트 win money online, but the top strategy is to play Baccarat online for money.
id041 replica bags online st575
BalasHapus